Apa itu Fisioterapi, Apa itu Muskuloskeletal
Assalamualaikum wr.wb pada blog kali ini kami dari kelompok C2 fisioterapi angkatan 2018 universitas Aisyiyah Yogyakarta ingin Memperkenalkan fisioterapi dan Muskuloskeletal
Hello reader, apa kabar kalian...
Kami harap kalian baik – baik saja ya, umm kalian tahu fisioterapi tidak? Kalau belum
tahu yuk baca penjelasan dibawah ini
Fisioterapi? Apa itu fisioterapi?
Fisioterapi merupakan salah satu profesi kesehatan yang bertanggung
jawab terhadap gerak. Kemampuan fungsional sangatlah berperan dalam
menangani kondisi yang luas sekali sepanjang daur kehidupan dari mulai lahir
sampai ke geriatri yang komplek dan unik. Fisioterapi menangani kasus secara
profesional. Sesuai dengan KEPMENKES Nomor : 1363/Kep.Men.Kes/SK/ XII/2001
pasal 1 bahwa Fisioterapi adalah suatu pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
individu dan atau kelompok dalam upaya mengembangkan, memelihara, dan
memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak dan komunikasi.
Ruang lingkup fisioterapis cukup luas, tetapi untuk ilmu pokok dari fisioterapi adalah muskuloskeletal, kardiovaskulerpulmonal, dan sistem neurologi. Orang yang mengalami masalah kesehatan seperti fraktur yang parah dan penyakit asma kronik, penyakit jantung atau stroke adalah merupakan bagian yang juga ditangani oleh fisioterapis rumah sakit. Anda juga bisa mengunjungi fisioterapis di klinik mandiri. Disamping itu, ketika anda mengalami suatu cedera yang
membuat anda sulit untuk bergerak atau berjalan, dan anda ingin mendapatkan
pengobatan dirumah, anda bisa menghubungi fisioterapis terdekat untuk melakukan
pengobatan. Fisioterapis akan menggunakan teknik-teknik sesuai dengan kondisi
yang dirasakan pasien. Misalkan jika anda mempunyai masalah dengan lutut, sudah
melakukan operasi dan lutut masih kaku dan sulit untuk berjalan, maka disini
terapis akan mengajarkan anda dan melatih anda bagaimana bisa berjalan dengan menggunakan
tongkat, bagaimana cara melatih otot-otot disekitarnya agar tetap kuat.
Fisioterapis
dalam melakukan praktik fisioterapi berwenang untuk melakukan pemeriksaan. Fisioterapis harus melakukan assesment terlebih dahulu yang meliputi pemeriksaan dan evaluasi, Diagnosa fisioterapi, perencanaan fisioterapi, intervensi fisioterapi, evaluasi, re - evaluasi, dan re-assesment.
Pelayanan
Fisioterapi relatif aman dari pengaruh yang dapat merugikan kesehatan karena
tidak menggunakan obat-obatan atau bahan kimia, demikian pula penyinaran yang
dilakukan fisioterapis bukanlah penyinaran yang dapat merusak atau mematikan
sel-sel tubuh seperti yang banyak di khawatirkan oleh sebagian masyarakat.
Melainkan sinar inframerah yang kita ketahui terdapat pula pada sinar
matahari.
Dalam menjalankan tugasnya fisioterapis bersifat mandiri, dependensi, ketergantungan dan inter dependensi saling kerergantungan.
Dalam menjalankan tugasnya fisioterapis bersifat mandiri, dependensi, ketergantungan dan inter dependensi saling kerergantungan.
Dirumah
sakit fisioterapis bisa bekerja di unit luka bakar, rehabilitasi jantung,
perawatan spinalcord dan cedera otak, perawatan intensif dan pediatrik. Dalam
hal ini, fisioterapis tidak sendirian, ada dokter, perawat, terapis, okupasi,
terapi wicara, dan psikolog, ini merupakan suatu tim medis yang tak terpisahkan.
Dalam bidang olahraga, fisioterapi menangani cedera akut, mengajarkan cara
mencegah cedera, dll.
Profil
Fisioterapi di era global adalah Fisioterapis yang sejajar dengan
rekan-rekannya di luar negeri yaitu yang berpendidikan minimal 4 tahun, dan
dikembangkan baik dalam bentuk spesialisasi ataupun dalam bentuk pengembangan akademik dalam
keilmuan. ( Sp1 / S2 )
Setelah mengetahui apa itu fisioterapi, mari kita bahas tentang dasar keilmuan yang
fisioterapis harus dikuasai oleh seorang fisioterapis yaitu tentang
muskuloskeletal.
Kalian tahu muskuloskeletal?
Muskuloskeletal adalah ilmu yang mempelajari tentang
otot, tulang, dan sendi. Bagian tubuh kalian itu disusun dari tulang, sendi,
dan otot.
A.
Tulang
Ada 206 tulang
dalam tubuh manusia, terbagi 4 kategori :
1. Tulang
panjang : Tulang ini agak melengkung
tujuannya agar kuat menahan beban dan tekanan. Contohnya humerus, radius, ulna,
femur, tibia, dan fibula.
2. Tulang pendek : Perbandingan tebal dan panjang hampir sama, terdapat pada pergelangan
tangan dan kaki, bentuknya seperti kubus.
3. Tulang pipih : iga, tengkorak, panggul dan scapula.
Bentuknya pipih berfungsi untuk perlindungan.
4. Tulang tak
teratur : tulang pada wajah dan vertebra
Tulang diliputi dibagian luar oleh membrane fibrus padat
dinamakan periosteum yang mem beri nutrisi ke tulang dan memungkinnya tumbuh,
selain sebagai tempat perlekatan tendon dan ligament. Periosteum mengandung saraf, pembuluh darah
dan limfatik. Lapisan yang paling dekat dengan tulang mengandung osteoblas yang
merupakan sel pembentuk tulang.
Tulang tersusun atas sel, matriks protein dan deposit
mineral. Sel-sel tulang terdiri atas :
a. Osteoblast adalah yang berfungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan matriks tulang.Matriks tersusun atas 98% kolagen dan 2%
substansi dasar (glukosaminoglikan/asam polisakarida dan proteoglikan)
b. Osteosit adalah
sel dewasa yang terlibat dalam pemeliharaan fungsi tulang yang terletak dalam
osteon (unit matriks tulang)
c. Osteoklast
adalah multinuclear yang berperan dalam penghancuran, resorpsi dan remodelling
tulang.
Fungsi Tulang :
a. Mendukung dan memberi bentuk jaringan tubuh
b. Melindungi bagian tubuh tertentu seperti hati, ginjal,
otak dan paru-paru
c. Tempat melekatnya otot dan tendon
d. Sumber mineral seperti garam dan fosfat
e. Tempat produksi sel darah merah
e. Tempat produksi sel darah merah
B.
Sendi
Tulang
dalam tubuh dihubungkan satu sama lain dengan sendi atau artikulasi yang
memungkinkan berbagai macam gerakan.
Ada
3 macam sendi yaitu :
a. Sendi sinartrosis merupakan sendi yang
tidak dapat digerakkan misalnya pada persambungan tulang tengkorak.
b.Sendi amfiartrosis, seperti sendi pada vertebra dan simfisis pubis yang
memungkinkan gerakan terbatas.
c.Sendi diartrosis adalah sendi yang dapat digerakkan secara bebas Pada sendi
yang dapat digerakkan, ujung persendian tulang ditutupi oleh tulang rawan
hialin yang halus. Persendian tulang tersebut dikelilingi oleh selubung fibrus
kuat kapsul sendi. Kapsul dilapisi oleh membrane, sinovium, yang mensekresi
cairan pelumas dan peredam getaran ke dalam kapsul sendi.
d. Ligamen,
Ligamen mengikat tulang dalam sendi.
Ligamen dan tendon otot yang melintasi sendi, menjaga stabilitas sendi. Bursa
adalah suatu kantung yang berisi cairan sinovial, biasanya merupakan bantalan
bagi pergerakan tendon, ligamen dan tulang di siku, lutut dan beberapa sendi
lainnya.
C. Otot
Otot merupakan jaringan peka rangsang (eksitabel) yang
dapat dirangsang secara kimia, lis trik dan mekanik untuk menimbulkan suatu aksi
potensial. Ada tiga jenis otot yaitu otot rangka, otot jantung dan otot polos.
Mekanisme
Kerja Otot
Proses
yang mendasari pemendekan elemen-elemen kontraktil di otot adalah pergeseran
filamen-filamen tipis pada filamen-filamen tebal. Lebar pita A tetap, sedangkan
garis-garis Z bergerak saling mendekat ketika otot berkontraksi dan saling
menjauh bila otot diregang. Selama kontraksi otot, pergeseran terjadi bila
kepala - kepala miosin berikatan erat dengan dengan aktin, melekuk pada tempat
hubungan kepala miosin dengan lehernya, dan kemudian terlepas kembali. Ayunan
tenaga ini bergan tung kepada hidrolisis ATP secara simultan. Siklus kejadian
untuk sejumlah besar kepala miosin berlangsung dalam waktu yang bersamaan atau
hampir bersamaan.
Jenis-jenis
kontraksi otot
a. Isotonik
Kontraksi ini merupakan kontraksi otot dengan beban konstan dan terjadi perubahan panjang otot yang banyak. Pada kontraksi isotonik dengan meng gunakan beban dapat meningkatkan kekuatan otot.
Kontraksi ini merupakan kontraksi otot dengan beban konstan dan terjadi perubahan panjang otot yang banyak. Pada kontraksi isotonik dengan meng gunakan beban dapat meningkatkan kekuatan otot.
Sepanjang ruang
lingkup gerak sendi sehingga kontraksi ini dapat digunakan dalam aktifitas
bekerja. Selain itu kontraksi isotonik dengan beban juga dapat menimbulkan
hyper-tropi otot, pelebaran kapiler yang menyebabkan peredaran darah meningkat
sehingga tidak cepat menimbulkan kelelahan. "Pada kontraksi isotonik koordinasi
neuro muscular dapat dihasilkan lebih baik karena innervasi pada nerve-muscle
lebih kompleks, dengan kata lain pada kontraksi isotonik lebih mene-rapkan
prinsip motor perfor-mance.”
b. Isometrik
atau statik kontraksi
Kontraksi otot dimana
tidak terjadi perubahan panjang otot dengan beban dapat berubah-ubah. Isometrik
juga sering disebut statik kontraksi yaitu kontraksi otot dimana sendi dalam
keadaan stastis.
Pada kontraksi isometrik terjadi: Resiprocal innervation (Reserve Innervation) yaitu kelompok otot agonis ber kontraksi maka akan diikuti oleh rileksasi pada kelompok otot anta gonisnya. Pada latihan isometrik banyak menimbulkan sisa metabo lisme sehingga akan cepat me nimbulkan kelelahan karena sirkulasi yang kurang bagus, yaitu akibat adanya proses pumping ac tion yang mening-katkan sistem sirkulasi darah sehingga terjadi vasokontriksi pembuluh darah akibat adanya tekanan dari kontraksi otot yang menyebabkan metabolisme menurun dan dapat meng-akibatkan ischemic.
Pada kontraksi isometrik terjadi: Resiprocal innervation (Reserve Innervation) yaitu kelompok otot agonis ber kontraksi maka akan diikuti oleh rileksasi pada kelompok otot anta gonisnya. Pada latihan isometrik banyak menimbulkan sisa metabo lisme sehingga akan cepat me nimbulkan kelelahan karena sirkulasi yang kurang bagus, yaitu akibat adanya proses pumping ac tion yang mening-katkan sistem sirkulasi darah sehingga terjadi vasokontriksi pembuluh darah akibat adanya tekanan dari kontraksi otot yang menyebabkan metabolisme menurun dan dapat meng-akibatkan ischemic.
c. Eksentrik
Kontraksi otot dimana
kedua ujung/perlekatan otot (ori-go-insertio) saling menjauh, atau otot dalam
keadaan memanjang.
d. Kosentrik
Kontraksi otot dimana
kedua ujung / perlekatan otot (ori-go-insertio) saling mendekat atau otot dalam
keadaan memendek. Latihan Isotonik Latihan
isotonik adalah suatu jenis latihan dinamis dengan kontraksi otot yang
menggunakan resis ten/beban yang tetap dan terjadi perubahan panjang otot pada
lingkup gerak sendi. Pada latihan isotonik kekuatan dinamik, endurance dan
power dapat dikembangkan. Latihan isotonik ini dapat diberikan dalam bentuk
latihan dengan tahanan ma nual dan mekanik, latihan dengan tahanan tetap dan
berubah-ubah,eksentrik dan kosentrik, open dan closed kinematic chain. Latihan dengan isotonik dapat diberikan dengan menggunakan beban eksternal atau lebih
dikenal dengan isotonic resistance exercise yaitu suatu bentuk latihan dinamis
melawan tahanan yang konstan dengan sejumlah beban tertentu pada sepanjang
lingkup gerak sendi.
Karakteristik yang harus dipenuhi pada latihan
Isotonik Resistance Exercise untuk dapat meningkatkan kekuatan otot.
a.
Kekuatan menunjukan tenaga yang dihasilkan oleh kontraksi otot dan secara
langsung berhubungan dengan sejumlah tegangan yang dihasilkan pada kontraksi
otot.
b.
Untuk meningkatkan kekuatan otot, kontraksi otot harus diberi kan beban/ tahanan
sehingga meningkatkan level tegangan yang akan berkembang akibat hypertropi dan
recruitmen motor unit.
c. Latihan penguatan ditujukan pada otot atau grup otot dan di kontrol dengan pemberian beban berat dan jumlah repetisi yang re latif sedikit.
c. Latihan penguatan ditujukan pada otot atau grup otot dan di kontrol dengan pemberian beban berat dan jumlah repetisi yang re latif sedikit.
d.
Pada latihan resistance exercise mempunyai tujuan akhir yang sama yaitu untuk
meningkatkan penampilan / kemampuan fungsional dengan cara meningkatkan kekuatan
otot, endurance atau power.
e.
Pada resistance exercise, desain latihan dapat ditentukan ber dasarkan tujuan
yang hendak dicapai dengan cara mengontrol intensitas, durasi dan jumlah
repetisi.
Sekian penjelasan dari kami, bila kamu belum jelas tulis komentar dibawah ini atau hubungi email penulis ya, Salam kesehatan, #PILIH FISIOTERAPI.
Kelompok Fisioterapi 2C2.
Kelompok 2
1. 1810301128: Annisa Fitri Astuty
2. 1810301129: Masria Abu Bakar
3. 1810301130: Putri Annisa Savitri
4. 1810301131: Maya Shyntya Dewi
5. 1810301132: Gina Mardhiyyah
6. 1810301133: Widyawati
7. 1810301134: Eka Nur Annisa
8. 1810301135: Fadila Yustisia P.S
9. 1810301136: Ruri Rahma. R
10. 1810301137: Ayunda Husnun. H
11. 1810301148: Ibnu Fadllu Z.M
12. 1810301150: M. Farhan Syah
13. 1810301151: Ghifari Rais Al Vandy
14. 1810301152 : Gigih Bakti D.
Prodi : S1 Fisioterapi
Semester : 2
Kelas : C
Universitas : Universitas Aisyiyah Yogyakarta
/https://www.unisayogya.ac.id/
Komentar
Posting Komentar